ulasan. resensi. kesan.

ulasan. resensi. kesan. ini bukuku, apa bukumu?

Jumat, 06 Februari 2009

Paris Pandora

Paris Pandora Paris Pandora by Fira Basuki


My review


rating: 4 of 5 stars
Saya suka karya2 Fira Basuki. Akhir2 ini novelnya membawa genre yang tidak mainstream.

Setiap novelnya selalu menyajikan sesuatu yang baru.

Rojak, menceritakan tentang kawin campur, Alamak dengan tata bahasa dan cara penulisan yang berima.

Astral Astria, bernuansa mistis tetapi ini sebenarnya menerangkan tentang kebudayaan kepercayaan kejawen jawa.



Paris Pandora, juga bernuansa mistis dan kepercayaan, tapi mungkin ini adalah sesuatu yang mulai hilang dari novel2 sekarang ini.

Sementara penulis2 wanita lainnya menuju budaya plural dan modern, Fira berhasil menjelaskan tentang seorang wanita yang sudah mendunia, namun tetap rural, berusaha untuk tahu akar budayanya sesungguhnya. eksplorasinya tentang budaya ini yang membuat novel ini menjadi kuat.



Novel ini bukan tentang wanita di jantung ibukota yang tinggal di apartemen, sibuk dengan pekerjaan, dan bergulat menemukan cinta, seperti layaknya chiklit2 lain indonesia.

Tapi tentang wanita menemukan jati diri, untuk merunduk seperti padi yang mencari akarnya, dan Astria mencari cintanya.



Astria yang melalui perjalanan roh dalam Astral Astria, sekarang bertemu dengan makhluk2 seperti Naga dan Gargoyle, masih dapat membaca kematian orang, dalam pencariannya terhadap jiwa kekasihnya yang hilang dan harta karun yang ditinggalkan oleh leluhurnya Ratu Sima.

Perjalanan ke Paris, Bali, Dieng.



Tidak banyak generasi sekarang yang berusaha ingin tahu budaya di mana darah mereka berasal, lainnya hanya berusaha tampak modern, global, trendy. Dimana kekuatan budaya dikalahkan oleh sains, engineering, agama, psikologi, dll. Fira melalui Astria tidak seperti itu.



Dengan cara penceritaan yang ringan, Fira menjelaskan tradisi2 di Kawasan Dieng, lagu, lelakon yang harus dijalani, maksud dari tradisi di atas.

Sebagian orang2 sekarang menganggap itu menjurus ke syirik, padahal budaya beda dengan agama. Hanya dengan iman yang kuat terhadap agama yang kita peluk dapat memilah-milah mana yang kita ikuti, atau hanya kita ketahui saja tentang lelakon budaya ini.



Fira hanya ingin kita tidak lupa pada budaya lokal kita, disamping kita berpedoman pada agama dan berpandangan modern.


View all my reviews.

Tidak ada komentar: