ulasan. resensi. kesan.

ulasan. resensi. kesan. ini bukuku, apa bukumu?

Senin, 26 September 2011

Karena Kita Tidak Kenal

Karena Kita Tidak KenalKarena Kita Tidak Kenal by Farida Susanty

My rating: 5 of 5 stars


#2010-92#





ini kisah semua orang. semua yang ada dalam kebimbangan, ketidakpedulian. ada sepi, sendiri. ada orang asing, perasaan terasing. ada Alice, wonderlessland. ada bosan, ada penyimpangan. stranger. ada the smiths. emo. ada melupakan. ada sakit. ada kembali. ada Indri dan Jokernya.


karena kita tidak kenal. siapa kita ketika sama-sama asing dulu? siapa kita ketika sama-sama asing kini? siapa yang tak menjadi asing?



View all my reviews

The Twits

The TwitsThe Twits by Roald Dahl

My rating: 2 of 5 stars


#2010-91#





jorok.. ihh..

geli jijik gw bacanya..

dan jahatnya ih..



View all my reviews

The Miraculous Journey of Edward Tulane

The Miraculous Journey of Edward TulaneThe Miraculous Journey of Edward Tulane by Kate DiCamillo

My rating: 4 of 5 stars


#2010-90#



View all my reviews

Tangan Untuk Utik

Tangan Untuk UtikTangan Untuk Utik by Bamby Cahyadi

My rating: 4 of 5 stars


#2010-89#




distraction. semua cerita ini tidak ada yang menjadi favorit saya. semua keren. semua mencengangkan. semua tidak ada yang bisa ditebak akhirnya.

kupikir membaca kumpulan cerpen akan cepat. ternyata kumpulan ini penyimpangan. ada yang membuat jeda dalam setiap ceritanya. ada yang dipikirkan dalam setiap akhirnya. sehingga tidak terlewat hanya sebagai hiburan belaka. isinya sendiri sudah diulas oleh ayu yudha.

"siapa yang tahu isi hati manusia?
siapa yang tahu di balik wajah ramah dan ceria tersimpan duka? di balik miskin dan papa tersimpan mimpi? di balik setiap topengnya manusia selalu hidup dengan sekelilingnya. hanya sedikit dengan diri sendiri. takut akan kesendirian. kumpulan topeng wajah manusia. sesuatu yang tak terpikir ketika pertama melihatnya. seperti topeng gadis cilik tak berdosa yang menjadi sampul."

mas bamby, kenapa tokohnya semua bersudut pandang 'aku'?
(tak sempat ditanyakan saat klub buku, tapi saya menyimak walaupun sambil mengasuh anak)



View all my reviews

Stupid and Contagious

Stupid and ContagiousStupid and Contagious by Caprice Crane

My rating: 4 of 5 stars


#2010-88#




I feel stupid and contagious
Here we are now, entertain us..


Lirik lagu dari Nirvana di atas sepertinya mengilhami si penulis untuk memberi judul buku ini Stupid and Contagious, apalagi ada satu bagian yang menceritakan perjalanan ke Seattle pada hari peringatan bunuh dirinya Kurt Cobain, yang anehnya kenapa diterjemahkan jadi 'jodoh dari kamar sebelah', sepertinya misterinya berkurang. Jadi terbaca jelas bahwa ketika mereka diceritakan bertetangga, jadi berjodoh.

Cerita ini memuat dua sudut pandang, dari sisi Heaven, dan dari sisi Brady, yang dimuat dalam bab yang bergantian. Bukan sesuatu yang baru, karena banyak cerita pun dituliskan dalam gaya demikian. Tapi keunggulan gaya cerita ini adalah, emosi-emosi si tokoh bisa lebih tergali, karakter, latar belakang, perasaan terasa lebih cocok diceritakan dalam sudut pandang 'aku' karena ada dua 'aku' di sini, Heaven dan Brady.

Seperti mempertanyakan sebuah pertanyaan lama, apakah dua orang laki-laki dan perempuan yang selalu bersama-sama bisa hanya berteman saja, tanpa ada rasa lain dalam hati mereka?
Bisa dijawab ya atau tidak. Tidak sedikit hubungan cinta berawal dari persahabatan, dan tidak sedikit juga pertemanan menjadi persahabatan. Sering juga suatu hubungan persahabatan menjadi gagal ketika mengungkapkan cinta, ketika ketulusan berteman menjadi sesuatu yang posesif.

Di sini diramu ide yang sama. Lajang, bertetangga, dengan tingkat stress yang sama. Heaven, mantan PR, dengan pekerjaannya sebagai pramusaji dan pelanggan yang terkadang menyebalkan. Brady, pencari bakat di dunia musik, yang kesulitan mencari artis untuk diorbitkan sebagai penghasilan bagi perusahaan rekamannya. Waktu senjang mereka yang dilalui di apartemen diisi dengan obrolan-obrolan dan celoteh khas tetangga. Lebih sering ledek-ledekan. Apalagi tingkah Heaven yang sering membuka surat Brady karena salah kotak surat.

Kebersamaan, canda, kesal, marah, lama kelamaan akan tumbuh menjadi cinta. Kebutuhan untuk tidak kehilangan. Keinginan untuk ada, walaupun menyebalkan, walaupun bikin marah. Dan cinta datang tanpa permisi.

Kalau komentar saya untuk buku ini: lucu.
Jenis cerita komedi cinta yang menyenangkan dibaca, tidak terpaku pada bahasa mendayu-dayu atau kata-kata manis. Tidak ada pangeran sempurna di sini, atau cinderella mencari cinta. Keduanya hanya orang biasa, dengan permasalahannya masing-masing. Wajar, manusiawi, dan tidak berlebihan. Setiap orang bisa mengalami hal yang sama.

Tabik untuk penerjemahnya, yang meminjami buku ini.. (lirik bos-jadi nambah 1*)

Hello, hello, hello, hello, how low?
Hello, hello, hello, hello, how low?
Hello, hello, hello, hello, how low?
Hello, hello, hello, hello
With the lights out it's less dangerous
Here we are now entertain us
I feel stupid and contagious
Here we are now entertain us
A mullato an albino
A mosquito my libido
A denial


*moshing*

View all my reviews

The Tiger Rising (Sang Harimau)

The Tiger Rising (Sang Harimau)The Tiger Rising by Kate DiCamillo

My rating: 3 of 5 stars


#2010-87#



Kenapa ya tokoh2nya tante Kate ini selalu tidak punya teman, dan akhirnya berteman dengan satu tokoh baru di buku ini. Kebanyakan sih dengan binatang.. kali ini Rob dengan harimau. Rasanya mau membacakan cerita ini ke anak koq nggak tega. Mungkin cerita ini cocoknya untuk anak di atas 10 tahun yang sudah tahu kepahitan sedikit, supaya lebih memahami..

Twistnya koq, gitu. Gak ketebak tapi nyebelin. Dan kurang kuat juga memperlihatkan hasil dari kelebihan Rob, lebih banyak ttg kekurangannya.



View all my reviews

Warna Air

Warna Air Warna Air by Kim Dong Hwa

My rating: 5 of 5 stars


#2010-86#



ibu :

Seorang anak berharga, namun rapuh. Seorang ibu tidak akan membiarkan anaknya tidur di atas lantai yang kasar, makan buah yang bentuknya tidak sempurna, mengenakan pakaian compang-camping, atau menelan makanan yang sulit dikunyah. Begitulah hati seorang ibu.( h. 166)

Masa pubertas hanya datang satu kali. Saat tersebutlah yang rawan karena euforia kegembiraan yang meluap-luap, bak bunga yang mekar dan memamerkan kecantikannya. Pada seorang gadis saatnya wajahnya bersinar cerah, ditambah bibir yang merekah. Perubahan menjadi bentuk perempuan yang sesungguhnya, tidak hanya dengan dada dan pinggul yang membesar, namun juga hati yang berdesir-desir. Saat itulah ujian bagi seorang ibu, untuk memberikan pengetahuan yang benar tentang masa remaja, gejolak gairah yang terjadi, sehingga dapat melewati masa ini dengan selamat.

ehwa :

Aku selalu mengira berpacaran itu semanis tebu, tetapi kusadari hal itu juga pahit. Dia bagaikan sumur yang tak pernah kering, tak peduli seberapa sering aku menimba airnya, tak peduli seberapa sering aku melihatnya, sepertinya aku takkan puas memandang wajahnya. Kami baru berpisah beberapa menit, tapi aku sudah merindukannya. (h. 202)

Bagaimana rasanya jatuh cinta? Semua yang tampak bagaikan dia. Harumnya udara adalah wanginya. Perasaan yang muncul ketika menjelma menjadi seorang gadis. Keingintahuan akan hubungan laki-laki dan perempuan. Membayangkan ciuman pertama. Belajar tentang kelebihan diri, sesuatu yang harus dijaga, sesuatu tentang hal-hal yang lebih intim.

Tak disangkal, masa remaja adalah masa mencari cinta, masa melihat dunia, masa memilih, namun belum menjatuhkan pilihan. Manis ceria, pahit dan getir rasa tertuang, namun belum meninggalkan luka dalam hati, karena luka bisa sembuh oleh waktu.

ibu & ehwa :

Laki-laki yang terpikat oleh aroma bunga hanya akan tinggal sekejap. Laki-laki yang datang karena cinta akan tinggal seumur hidup. (h. 209)

Hubungan ibu dan anak gadis yang bagai sahabat dekat, makin erat di masa remaja si anak, terlebih ketika masing-masing punya kekasih sendiri. Mereka saling mencurahkan perasaan, pengalaman sehari-hari dan cinta mereka. Hubungan yang dijaga dengan baik, akan membuat si gadis percaya pada ibunya, dan tahu bahwa kata-katanya yang terbaik untuknya.

ehwa & bongsoon :

Ambil seutas rambutmu dan ikatkan pada cincin. Putar cincin itu dan hitunglah sampai cincin itu akhirnya berhenti bergerak. Angka ketika cincin berhenti adalah umurmu saat menikah. (h. 262)

Sebagian besar impian gadis-gadis remaja adalah dengan siapa mereka menikah kelak? Maka ramal-ramalan menjadi cara ampuh untuk mengetahui siapa yang bakal mendampingi mereka kelak. Jodoh masa depan yang seolah ditentukan sekarang.

Percaya tidak percaya, aku pernah melakukan ramalan cincin ini dengan keenam sahabatku, ketika kami menginap di tepi pantai sesudah sidang skripsi. Ikat cincin kawin emas (kebetulan ada teman yang sudah menikah) dengan rambutmu, lalu diangkat naik turun gelas sesuai dengan umurmu, sesudah itu diamkan, maka cincin akan berputar dan berdenting membentur gelas. Jumlah dentingan itulah jumlah tahun yang akan kamu lalui sebelum menikah. Jadi kalau berdenting 1, mungkin tahun depan ia menikah.
Percaya tidak percaya, setiap salah satu dari kita menikah, kita selalu ingat pada ramalan itu. Dan kalaupun diingat-ingat, andaikata jumlah tahunnya plus minus benar, tapi seingat kami urutannya yang benar, siapa yang duluan dan siapa yang belakangan.
Percaya tidak percaya, temanku yang sudah menikah itu mencoba ramalan ini dan cincinnya tidak berdenting sama sekali ketika berputar, tidak sekalipun menyentuh dinding gelas. Dan seorang teman lain yang mendapat ramalan serupa, sampai sekarang belum menikah. Tadinya malah kami menafsirkan mungkin ia menikah pada tahun ini juga, tapi ternyata salah.
Percaya tidak percaya, silahkan coba kalau berminat. Ini sih permainan ramalan buat asyik-asyikan aja. Namanya juga gadis belia.

Ketika musim semi tiba, kupu-kupu kuning dan kupu-kupu harimau selalu kembali. Mereka hinggap di punggungmu seolah-olah ingin menepuk bahumu, berterima kasih karena kau sudah menantikan mereka. (h.293)




View all my reviews

The Help

The HelpThe Help by Kathryn Stockett

My rating: 5 of 5 stars


#2010-85#




Kata orang diatas bumi, kita semua sama.
Kata orang di mata Tuhan, tidak ada miskin dan kaya.
Katanya …. Katanya …
Kalau memang benar begitu.
Kenapa nasibku jadi babu.
Kerja apapun ku tak malu.
Tapi hidup kok nggak maju-maju.
Celana .. cuma punya satu.

Reff :
Meski banyak padi di sawah.
Hatiku selalu resah.
Meski tlah ganti pemerintah.
Hidupku selalu susah.
Oh nasib .. pembantu.
Selalu disuruh-suruh.

(Mars Pembantu - TitiKamal -MontyTiwa -ost. Mendadak Dangdut)



Petikan lagu di atas memang menggambarkan kehidupan para pembantu, yang nasibnya, selalu disuruh-suruh. Dari jaman Escrava Isaura sampai jaman tabung gas meledak begini, nasib pembantu nggak pernah berubah-ubah.
Memang ada beberapa pembantu beruntung seperti Inem Pelayan Seksi yang dinikahi oleh orang kaya lalu naik pangkat menjadi nyonya kaya, namun sangat tidak sedikit yang mengalami masa nestapa, menjadi pembantu hingga tua, anak-anaknya juga menjadi pembantu, terbelit hutang akibat pengeluaran yang terus membengkak, tetap jadi pembantu yang disuruh-suruh.

Berlatar belakang tahun 1963, di mana Presiden AS adalah si tampan legendaris John F Kennedy, novel ini menceritakan tentang pembantu kulit hitam yang bekerja di rumah wanita kulit putih. Kisah yang lekat dengan isu rasial karena kulit putih merasa dirinya 'lebih' terhadap kulit hitam, sehingga merasa sah-sah saja memperlakukan si kulit hitam dengan sewenang-wenang. Di masa itu warga kulit hitam belum memperoleh hak-haknya sebagai warga negara, sehingga bisa saja ada kejadian seorang kulit hitam dipukuli hingga buta karena salah mempergunakan WC.

Tokoh antagonis digambarkan dengan maksimal oleh Hilly Holbrook, (entah kenapa, mengingatkan saya pada Blair Waldorf-Gossip Girl) yang sering memfitnah pembantunya, juga sebagai ketua Liga di kota kecil tersebut, membuat ia merasa berkuasa dan sewenang-wenang dengan mengedarkan gosip, mengucilkan orang. Pokoknya kalau kau berurusan dengan Hilly, habislah namamu.

Miss Skeeter sebagai protagonis di buku ini, diasuh oleh pembantu kulit hitam sejak kecil, yang membuatnya ingin menulis soal kehidupan para pembantu di kota itu. Di masa itu, tidak mudah untuk menuliskan dan bersahabat dengan kulit hitam, mereka curiga ada maksud-maksud tertentu apabila ada kaum kulit putih mendatangi mereka.

Para pembantu kulit hitam tinggal di permukiman sendiri, dan mereka setiap hari pergi bekerja ke rumah nyonya-nyonya mereka, mengerjakan hal-hal dengan sempurna, karena jika salah, umpatan "Dasar Nigra!" akan muncul dari mulut-mulut berlipstik mahal tersebut.

Kedudukan pembantu sebagai warga kelas tiga membuat mereka tak punya hak untuk menyuarakan pendapat. Pun di Indonesia, TKI yang nyata-nyata sebagai penyumbang devisa mendapat pelakuan berbeda. Ada terminal khusus TKI di bandara. Sering terluntang lantung di PJTKI tanpa pekerjaan, berdesakan seperti dalam kandang ayam yang sempit.

Akuilah, memang kita membutuhkan pembantu-pembantu ini untuk mengerjakan pekerjaan domestik, sementara kita mengerjakan pekerjaan harian atau hobi. Tapi bukan karena kita bisa membayar, maka bisa seenaknya saja. Simbiosis mutualisme seharusnya terjadi di sini. Mereka juga manusia, walaupun berbeda warna kulit, tapi punya hati nurani juga.

Dan Sandra Bullock berkata di Miss Congeniality, "I really want a worldpeace!"



View all my reviews

Monster Takut Bulan

Monster Takut BulanMonster Takut Bulan by Marjane Satrapi

My rating: 4 of 5 stars


#2010-84#



bintang mau tidur di kamar bunda aja

kenapa?

takut ada monster.. (sambil meluk gulingnya)

ya udah, nanti dibeliin bulan buat digantung di kamar..






View all my reviews

Ajdar

Ajdar (Indonesian edition)Ajdar by Marjane Satrapi

My rating: 4 of 5 stars


#2010-83#



aku mau baca buku ini..
baca sendiri dulu deh, bunda makan malem dulu, laper..
(bintang membolak-balik halaman buku)

waah, ada istana warna warni, ada kucing di atas pohon, ada mobil, ada anak besar naik sepeda nggak pake roda samping..
bintang masih pakai roda samping?
masih, aku kan anak kecil jadi pakai roda samping.
(balik halaman lagi)

apa nih, bunda?
ini raja. raja pakai mahkota.
nah itu ada binatangnya coba apa aja
ada domba, beruang, burung, sapi, apa ini bunda?
itu kerbau ya? eh banteng, soalnya ada tanduknya.. (secara kartun, si bunda nggak tau pasti)
ada jerapah lehernya panjang.. ada bebek..
(balik halaman lagi)

apa nih, bunda?
itu anjing, lagi melolong, suaranya hauu..
apa nih, bunda?
itu burung, lagi kumpul2 mau terbang..
ooh, burung.. cuit cuit..
(balik halaman lagi)

apa nih, bunda?
oh itu berantakan soalnya ada gempa..
gak menarik mungkin, jadi balik halaman lagi)

apa nih, bunda?
(menunjuk halaman penuh binatang aneh. bunda rada seret makannya jadi nyari aer dulu)
eh, ini domrung, kuciting, ikapah..
ini pasangannya apa?
(bunda bingung jawabnya, rupanya bintang kira ini puzzle yah. tunjuk aja yang warnanya sama)

apa nih, bunda?
ini raja. kan pakai mahkota.
koq matanya tiga?
kan habis ada gempa..
(balik halaman lagi)

apa nih, bunda?
ini raja.
koq matanya tiga juga?
kan habis ada gempa..
(balik halaman lagi)

apa nih, bunda?
ini raja. yang matanya tiga.
koq matanya tiga?
bunda kan udah bilangin tadii..
(balik halaman lagi)

(balik halaman lagi)

(balik halaman lagi)

apa nih, bunda?
ini naga sakit punggung.
apa nih, bunda?
ini bor. karena buminya dibor, naganya sakit punggung.
bor apa, bunda?
(bunda mikir, gimana caranya ngejelasin bor. di kepala bunda tau2 malah kebayang tiang pancang)
bor yang gede banget..
(balik halaman lagi)

(balik halaman lagi)

naah, habis deeh.. waah, pinter bintang baca buku sendiri.. bukunya bagus?
bagus.
sekarang buku yang ini ya, nda.

(ngambil buku monster takut bulan)

oh, bunda sambil mikir, kalau banyak yang mengebor bumi seperti ini, bukan tidak mungkin naga di dalam akan meledak dan marah-marah terus. pasti sakit kan dibor dan dipaku-paku dengan tiang pancang begitu..

***

ngesearch di Gramedia koq masuknya buku TK/anak-anak.. naik ke lantai 3, minta mas2nya nyariin ajah. pas ketemu, looh koq tipis... tapi inget utang dosa dah beli buku banyak tapi belum beliin bintang, jadi buku ini kubeli juga..

<



View all my reviews

After Office Hours

After Office HoursAfter Office Hours by Dahlian

My rating: 2 of 5 stars


#2010-82#


not a movieable chicklit. sinetronable is.

plot standar cinderella.
ceweknya cantik dan berbody bagus (apalagi kalau pake gaun). kurang kaya.
cowoknya ganteng, berambut lurus dan terlihat hasil kreativitas hairstylist kelas atas. tubuhnya tinggi dan atletis.. kaya banget.
biasa aja kan? gak eksklusif. realistis juga sih, karena cewek cantik gampang ditemui, begitu pula dengan cowok ganteng keren. jalan2 aja ke grand indonesia atau senayan city, tipe begini mudah ditemui. ngebayangin tokohnya bertampang pemain sinetron Multivision, dengan cerita yang bak sinetron melodrama. konfliknya hampir tidak ada, kecuali ketika mereka berantem sedikit.
cuma kurang ibu mertua kaya yang galak setengah mati dan menentang calon menantu yang kurang kaya ini, dan cewek lain yang naksir si tokoh cowok abis-abisan. tinggal tunggu aja siapa yang amnesia.
bisalah lanjut ke season 7. bisa nyaingin cinta fitri. kan ceritanya dah mirip. si sekretaris sama bossnya.

ceweknya berulang kali disebut berwajah berbentuk hati (hah, sampai lebih dari 5 x mungkin, malas menghitung ulangnya lagi), dan harum vanilla yang menguar muncul tiap kedekatan mereka (bah, inget iklan axe). emang gak ada kosakata lain atau hal lain yang bisa dikuatkan apa? atau gaya pengkarakteran berulang-ulang begini bisa membuat aku ingat pada si tokoh?

rasanya ciklit indonesia bisa lebih berkembang lagi dengan konflik yang lebih tajam dan matang, dan dengan latar belakang yang lebih kuat lagi.

wah, ternyata cinta fitri dah sampe season 6. bisa memecahkan rekor episode tersanjung nih..




View all my reviews

Minggu, 25 September 2011

Warna Tanah

Warna TanahWarna Tanah by Kim Dong Hwa

My rating: 5 of 5 stars


#2010-81#



“Jadi bukan karena kita cacat, melainkan karena kita perempuan? Lalu kenapa Dongchul dan Moonsho punya burung sementara anak-anak perempuan tidak punya?”(h.35)

Orangtua, sesulit apa pun, harus bisa menjelaskan tentang seksualitas pada anaknya. Pertanyaan-pertanyaan Ehwa di buku ini cukup menggelitik, membayangkan beberapa tahun lagi mungkin anak perempuanku akan bertanya hal-hal serupa. Kalau sekarang hanya bisa menjelaskan pertanyaan tentang bedanya laki-laki dan perempuan, hanya sebatas pengetahuan tak berdasar yang mudah di cerna oleh seorang anak balita.

(Bin) Kenapa aku pakai anting?
(Bun) Karena kamu kan peremuan, sayang..
(Bin) Bunda koq nggak pakai anting?
(Bun) Anting bunda di lemari, kan dipakainya nanti habis mandi..


Perubahan tubuh perempuan, dari masa kanak-kanak hingga masa akil balik, juga perubahan rasa hati, hingga mengenal jatuh cinta. Perubahan yang tak disadari, namun terjadi juga. Hubungan yang erat antara ibu dan anak perempuannya sehingga semua bisa diceritakan dengan jujur tanpa harus tertutup-tutupi oleh tabu.

Pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam buku ini pasti muncul dalam kehidupan sehari-hari kita. Atau mungkin kita pernah menanyakannya sewaktu kecil? Kalau terlalu ditutup-tutupi, dianggap saru, malah bisa-bisa anak tidak berani tanya, dan mengetahuinya dari sumber yang salah. Apalagi masalah jatuh cinta. Hal yang tak tahu kapan terjadi dan bisa membuat dada berdebar dan pipi bersemu merah.

“Tapi apa yang mungkin disembunyikan seorang gadis selain hal itu? Kau mungkin tak tahu apa yang harus kau lakukan karena khawatir seseorang akan memperhatikan bunga harum yang merekah di dalam hidupmu.”(h.131)

Beruntunglah ibu Ehwa yang janda ini anaknya perempuan. Sehingga ia bisa membagi semua pengalamannya sebagai perempuan kepada anaknya. Sulitnya menjadi orang tua seorang diri, yang harus rela dihina lewat kata-kata oleh lelaki, yang menganggap itu sebagai lelucon belaka. Sehingga ketika Ehwa mengalami hal yang sama, ia bisa mengajarkan bagaimana menghadapinya. Sebagai ibu, ia amat sayang dan menjadikan anaknya sebagai tempat mencurahkan segala perasaannya.

“Meskipun seorang putra akan tinggal bersamaku sampai aku meninggal dunia, aku takkan pernah dapat mengatakan padanya segala sesuatu yang kukatakan padamu. Aku takkan pernah bisa mengungkapkan kerapuhanku pada seorang putra.” (h.228)

Tak semua laki-laki menyebalkan seperti tetangga-tetangga Ehwa. Digambarkan si pengembara yang sopan, juga biksu cilik yang juga mengalami akil balik, sehingga menjelaskan juga perbedaan akil balik pada laki-laki dan perempuan. Biksu cilik yang mempertentangkan jatuh cintanya pada Ehwa atau pengabdiannya pada kuil.

Jadi, ada apa dengan hujan dan bunga?

“Tunggu dan lihat saja. Baik dalam hujan maupun salju, aku akan menjadi bunga yang indah dan wangi.” Ehwa. (h.184)

Goresan gambar pena yang indah..
Karena itu di belakangnya ada tulisan novel grafis dewasa. yah, kalau anak-anak membaca, butuh pendampingan orang dewasa, karena memang ada beberapa adegan dewasa. Melalui gambar, sosok Ehwa dan ibunya, yang dilukiskan dengan indah menjadi hidup. Detail-detail pohon, maupun berbagai tanaman yang menjadi latar cerita ini digambar dengan rapi dan teliti. Membuat jatuh cinta dan ingin membaca lanjutannya...

View all my reviews