ulasan. resensi. kesan.

ulasan. resensi. kesan. ini bukuku, apa bukumu?

Rabu, 30 Januari 2013

Rumah Kopi Singa Tertawa

Rumah Kopi Singa TertawaRumah Kopi Singa Tertawa by Yusi Avianto Pareanom

My rating: 4 of 5 stars


Ketika pertama membuka bungkusan buku dari Secret Santa, Rumah Kopi Singa Tertawa ini, aku girang banget. Tepat sehari sebelum aku menerima buku ini, aku hampir saja berniat membeli buku ini lewat bukabuku.com. Tapi karena sedang nggak terlalu niat belanja, jadi cuma sampai tahap lihat-lihat saja sambil senang, o, buku ini ada di sini toh. Mengingat aku sekarang jarang ke Gramedia karena jarang diskon, toko buku online menjadi pilihan menarik.

Aku tertarik buku ini karena judulnya yang unik, dan covernya manusia berwajah cakil. Terlebih lagi, yang promo buku ini adalah Ninus, mantan editor KPG yang keren, sehingga percaya deh bahwa buku ini bagus. Bahkan Ninus dulu mengajak datang ke launchingnya di Coffewar, yang dijadikan setting sampul buku ini. Tapi sayangnya, aku berhalangan hadir, sayang sekali.

Isi ceritanya adalah kumpulan cerpen tentang manusia, tentang kematian, tentang perempuan, bahkan ada Sora Aoi dalam bahasan. Cerpen yang dikumpulkan, seperti kelompok-kelompok orang di sebuah cafe, atau rumah kopi, memiliki satu keriuhan sendiri-sendiri tanpa harus bertaut satu sama lain. Ceritanya mengalir bebas sampai agak kenyang, kemudian bubar sendiri-sendiri.

Mana ya cerpen favoritku? Semuanya aku suka. Yusi menulis cerpennya dengan lugas, tanpa bahasa yang berbunga bunga. Menggelitik ketika membuka paragrafnya :
Bu Sewon, pemilik rumah yang kukontrak di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, senang sekali membagi masakan dari dapurnya. Ia pemurah, kirimannya selalu dalam porsi besar. Amal ini akan menjadi sesuatu yang menggembirakan semua orang sekiranya tidak ada fakta keras : masakannya tidak pernah enak.
(Dari Dapur Bu Sewon - h.124)


Tema-tema cerpennya sederhana, namun diolah dengan cara yang unik. Bagaimana bisa kamu teringat pada masa kecil ketika ada pemicunya di masa dewasa.

Sewaktu bocah, ia pernah menggetok kepala anak buta. Ini terjadi 30 tahun yang lalu, Manik benar-benar sudah melupakan dosanya kalau saja tak ada agen asuransi sialan itu.
(Dosa Besar no.14 - h.19)


Beberapa kali Yusi menyelipkan cerita wayang, empatinya terhadap penderitaan Ekalaya, si jago panah yang tak mujur nasibnya karena kesombongan Arjuna, juga tentang punakawan seperti si Semar yang bijak atau Petruk yang berhidung panjang. Apakah hidung panjang pertanda suka bohong?

Ada cerpen yang terdiri dari beberapa cerita pendek seperti keluarga yang memiliki kesamaan. Kisah perempuan, selalu menjadi tautan yang menarik.

Kecuali darah, kau bisa memilih atau menawar segalanya di dunia ini. Makanan ringan kesukaanmu, tim sepakbola yang ingin kaubenci setengah mati, pekerjaanmu, pasanganmu, agamamu, kecenderungan seksualmu, segalanya. Kau bahkan bisa memilih tak beragama atau aseksual. Tapi darah, belenggunya abadi.
(Tiga Maria dan Satu Mariam - h.131)


Yusi Avianto Pareanom, lahir dan besar di Semarang. Lulus dari Teknik Geodesi UGM, lalu berkarir sebagai wartawan di Forum Keadilan dan Tempo. Karena saat ini berkhikmad di Penerbit Banana, aku yakin ia suka buku Catcher in the Rye, cerita tentang Holden Cautfield yang pemarah itu.

Maut itu rahasia. Tapi, tidak selalu begitu. Beberapa orang tahu bagaimana dan kapan kematiannya akan tiba. Seorang ninja misalnya, sangat paham bahwa ia hanya bisa mati di tangan ninja lain jika tak ingin meninggal dunia karena sebab-sebab alami. Jika sudah bosan bernyawa, ia tinggal cari gara-gara dengan sesamanya yang lebih lihai.
(Cara-cara Mati yang Kurang Aduhai - h.9)


Antara kehidupan dan kematian, Secret Santaku adalah seseorang yang sehari-hari menolong orang di rumah sakit di Halmahera sana, namun suka berceloteh tentang buku. Terima kasih Putri Utama. Cerah harimu di lautan yang biru. Semoga kelak bisa mengunjungimu.




View all my reviews

10 komentar:

Kubikel Romance mengatakan...

akhirnya terkuak juga, baca pengalaman menemukan riddlenya penuh perjuangan :))

Tezar mengatakan...

hehehe, aku juga yakin kak putri yang jadi ssnya teh indri

indri juwono mengatakan...

emang harus yah saya dapat riddle santa seorang pengembara?? hihii..

alvina vanila mengatakan...

wah, aku baru tahu buku ini.. *cemplungin ke Wishlist

Oky mengatakan...

Ini salah satu review buku yg kutunggu2. Penasaran sama bukunya karena ini kayaknya bukunya langka deh *soalnya ga pernah liat* :P

Anonim mengatakan...

quote-nya bagus2 :)

Unknown mengatakan...

Uuuuuu..... Riddlenya sebenarnya panjang sepanjang jalan kenangan....

Mbak Indri kan suka traveling jadi makanya Santanya juga harus esorang pengembara... #ttssaaahhh hihi

Dewi mengatakan...

Aku penasaran sama buku ini, tapi gak suka kumcer >.<

Cari pinjeman aja ah X)

indri juwono mengatakan...

wahaa, wishlistku banyakan buku langkanya ya?
untung santaku cerdas sehingga mengirimkan langsung dari toko buku online alih-alih mengirimkan dari seberang samudera.. :D

Helvry Sinaga mengatakan...

saya suka kutipan-kutipannya nih...
masukin ke daftar yang diburu ah..:)