ulasan. resensi. kesan.

ulasan. resensi. kesan. ini bukuku, apa bukumu?

Sabtu, 26 November 2011

Kedai 1001 Mimpi: Kisah Nyata Seorang Penulis yang Menjadi TKI

Kedai 1001 Mimpi: Kisah Nyata Seorang Penulis yang Menjadi TKIKedai 1001 Mimpi: Kisah Nyata Seorang Penulis yang Menjadi TKI by Valiant Budi
My rating: 4 of 5 stars

#2011-30#

*dulu pinjam, karena baru dapat dari Klub Buku, jadi pengen bikin review*

Gila, kalo saya bilang, bahwa motivasi Valiant untuk pergi ke Arab Saudi itu untuk nyari bahan tulisan, dan nyari pengalaman. Gila di sini bukan berarti kurang waras, tapi cool aja gitu, sampe ada orang yang sangat nekad begitu. Dan bukan pengalaman manis yang didapat, namun juga pengalaman pahit. Toh, setiap pengalaman adalah pembelajaran bukan? Dan pengalaman adalah guru yang terbaik.

Saya menyarankan pembantu saya untuk baca ini, supaya dia nggak tergoda untuk pergi ke Arab Saudi. Bukan semata-mata karena takut ia diapa-apain orang di negeri orang, tapi juga karena kalau ia meninggalkan saya, lalu siapa yang membantu mengurusi keluarga saya? Lha, si pembantu ini sudah seperti keluarga sendiri. Tapi tak ayal, ketika lagi ada kebutuhan uang, kadang-kadang ia mencetuskan keinginannya untuk pergi ke Arab. Saya sih tidak bermaksud menakut-nakuti dia dengan membaca buku ini, justru berita di koran atau televisi tentang penyiksaan TKI lebih menakutkan.

Buku ini lucu, banyak menceritakan bagaimana Valiant berusaha suka di tengah duka, kelicikan-kelicikan yang terjadi, dan jelas, buku ini menceritakan banyak tentang karakter bangsa Arab dalam memperlakukan bangsanya sendiri, terutama perempuan, dan sikapnya terhadap pendatang. Memang sih ada yang baik, tapi koq sepertinyna defaultnya itu ya yang petantang petenteng itu ya.

Mendapatkan buku ini kembali di kala stress mendera di kantor akibat kekurangan orang, yah, jadi teringat juga dengan pengalaman si Valiant, yang menjadi babu, waiter dan barista sekaligus, dan akhirnya membuat saya bersyukur. Kalau di sini saya bisa pulang dan ketemu keluarga saya untuk melepas stres, lha kalau di sana? Hmm... tapi kerja lebih dari 100 jam seminggu memang berasa penyiksaan (tiba-tiba curcol). Tanpa dibayar lembur pula.. (curcol tahap2). Untunglah hanya terjadi menjelang deadline proyek saja.

Buku ini sempat dibahas dalam salah satu sesi siaran di RPK FM beberapa waktu yang lalau, dan kebetulan memang cocok sekali dengan berita saat itu tentang kasus TKI-TKI Indonesia yang dihukum di Arab Saudi. Jadi semakin mengintimidasi bahwa orang Arab memang begini-begitu. Yah, tidak jauh dari pendapat saya selama ini sih.

"There's a thing that money can't buy. It's called ATTITUDE." (hal. 371)

****
-sesi siaran-
satu kata buat buku ini:

rhe : mimpi.
thata : realita.
indri : pengalaman.
yancen : enak.

dan yang jadi saya tahu, bahwa ice cappucinno itu sebenarnya tidak ada. karena cappucinno dibuat dari kopi yg dicampur susu yang dihangatkan lalu dikocok hingga berbuih.
masa hangat dikasih es?


View all my reviews

Tidak ada komentar: