ulasan. resensi. kesan.

ulasan. resensi. kesan. ini bukuku, apa bukumu?

Sabtu, 26 November 2011

madre

Madre (Kumpulan Cerita)Madre by Dee
My rating: 3 of 5 stars

#2011-33#

madre, dari bahasa spanyol berarti ibu. Entah apa yang membuat nenek Lakshmi yang India, pencipta madre ini menamakannya demikian. Mungkin karena madre adalah ibu dari semua adonan roti Tan de Bakker.
Tapi kenapa dari bahasa spanyol? Ada kenangan maniskah dengannya? Kenapa tidak dari bahasa India, dari tempat moyang Lakshmi berada?

madre, yang diwariskan ke tangan Tansen, dan menitipkan dirinya sendiri untuk dipertaruhkan, apakah ia hidup dengan Tansen, atau memiliki tuan yang baru.

(atau kebetulan?) mempertemukan madre dengan peri roti.
Nasiblah yang membuat Tansen menjadi penentu hidup toko Tan de Bakker, sebagai pemilik madre, untuk bertanggung jawab. membuat ceritanya bukan sekadar fragmen hidup, tapi tentang peralihan nasib, konsekuensi atas pilihan yang diambil sendiri.

***
Tidak tahu, apakah Dee masih bisa membuat cerita panjang sebagus Supernova lagi, setelah beberapa kumpulan cerita sebelumnya tidak menorehkan kesan yang kuat. Saya termasuk penggemar Dee di era Supernova, dengan cara menulis, tema dan ide cerita yang unik, kaya dengan pengalaman pikiran. Bukan penggemar era kumcer dan Perahu Kertas-nya, yang lebih ringan, kenes dan mudah dicerna. Karya kumcer ini tidak selalu mudah dicerna juga, terkadang malah tidak mengerti maksudnya apa.

Jadi sebagai penggemar Dee seri Supernova, saya masih rindu tokoh Diva, sang supermodel angkuh, Gio petualang tampan, Bodhi, seniman tato pengembara, atau Elektra gadis listrik yang unik. Satu kisah manusia yang tak biasa, dengan pengalaman hidup yang unik, pencarian diri, bukan cuma potongan fragmen kebetulan yang tak terselesaikan.

Saya berharap banyak pada guruji, kisah Ari ahli spiritual yang pernah bersahabat dengan Ari juru ramal, yang saya harapkan bisa diolah lebih kompleks dengan karakter tokoh2 yang kuat, dengan cerita yang lebih panjang dan menarik, bukan cuma potongan baca sesaat seperti ini. Mudah-mudahan bisa jadi cerita utuh dengan pengolahan menarik.

Namun saya suka satu cerita terakhir ini, sederhana, ringan, tapi utuh. bukan sekedar gumaman dari penulisnya. Membuat saya lupa bahwa masih ada puisi cinta sesudahnya.

***

Starla dengan petualangan cintanya, hidupnya yang ceria, fluktuatif, bervariasi.
"Oh, Starla. Jangan sampai aku balik mencari alasan kenapa kamu masih hidup, ya. Karena itu cuma sopir bajaj dan Tuhan yang tahu."
Che yang stabil, hidup dengan rutinitas yang dipilihnya sendiri, sejak sarapan hingga berangkat tidur.
Kami bersahabat baik sejak hari pertama kami berkenalan. Sesuatu yang bisa dikategorikan sebagai "mukjizat".
mukjizat? kebetulan? Ah, itu kayaknya nggak perlu dijelaskan.
Being real friend never need a reason..

View all my reviews

Tidak ada komentar: