ulasan. resensi. kesan.

ulasan. resensi. kesan. ini bukuku, apa bukumu?

Jumat, 09 Juli 2010

Metropolis

MetropolisMetropolis by Windry Ramadhina

My rating: 4 of 5 stars


Plotnya menarik dan kisahnya seru. Membuat saya menyelesaikannya di pagi libur Sabtu ini, bukan di kereta.
Tokoh Bram, Erik, Morris, Burhan(mengingatkan pada Erik Estrada??) memperlihatkan good cop, bad cop, and grey cop?? Manusia tidak sempurna2 amat.
Setting cerita perang antar geng dan polisi walaupun khas film2 hollywood, tapi Windry meramunya dengan enak, cukup bercitarasa Indonesia masa kini. Karena sisi mafia narkoba jadi bagi pembaca 'baik-baik' seperti saya ya nggak tahu apakah benar dalam geng mafia narkoba itu seperti itu, jadi saya tidak masalah dengan isi ceritanya.
Karena datang terlambat waktu launchingnya di Museum Bank Mandiri, jadilah saya tidak dapat 'kisah di balik kisah' penulisan buku ini. Sebenarnya pengen tahu aja sih, apa yang membuat Windry menulis topik ini.. lain banget dari background Windry yang sama denganku.

'demi ayahku yang sudah mati..'
adalah isi kepala dari tokoh2 di sini.
Agusta Bram yang ditinggal ayahnya terbunuh karena kecanduan narkoba
Ferry Saada yang ayahnya dibunuh
Johan Al membalas dendam karena anggota sindikat 12 membunuh ayahnya

Dan beberapa kebetulan yang mirip
Miaa setiap membaca teringat pada Miaaa kiper kita
Aretha yang punya MOSS, perusahaan konstruksi?? Tahu kan Win, ada senior kita yang punya biro desain namanya MOSS design studio??

Bukti yang datang belakangan, memperjelas isi cerita buku ini. Akhir di depan nisan, dapat tergambarkan dengan manis. Sad ending, but really end.


View all my reviews >>

Tidak ada komentar: