ulasan. resensi. kesan.

ulasan. resensi. kesan. ini bukuku, apa bukumu?

Selasa, 02 Oktober 2012

I've Got Your Number

I've Got Your NumberI've Got Your Number by Sophie Kinsella
My rating: 5 of 5 stars

Kalau kamu berpikir bahwa perempuan baik hati seperti Poppy Wyatt itu nggak ada, kamu salah banget. Nggak semua orang melakukan kebaikan itu karena ada alasannya. Ada orang-orang tertentu yang menolong orang tanpa ekspektasi apa-apa, cuma karena ia merasa perlu melakukannya. Mau repot-repot ngurusin sesuatu, yang ia sendiri tak ada kepentingan apa pun di dalamnya. Tidak tahu bahwa semua yang dilakukannya akan membuahkan apa. Melepaskan semua keegoisannya untuk ditukar dengan apa yang ia rasa itu bahagia.

Seperti Poppy ini. Kok ia mau ya, di tengah persiapan pernikahannya (yang seharusnya ribet) masih saja membantu Sam Roxton yang terjebak permainan politik kantor, hanya karena kebetulan ia membawa ponsel Sam yang ia temukan di tempat sampah. Ia membacai emailnya, meneruskan, menyortir, bahkan membalas (!) dan sok-sokan tahu dengan kehidupan Sam gara2 menganalisa email dan SMS yang diterima di ponsel itu.

Sementara apa yang ia terima? Apa Sam membantunya menyelesaikan masalahnya? (iya sih, sedikit, masalah cincin, dan scrabble tapi begitu deh..o_o) Mestinya sih nggak cukup untuk membalas sebesar yang sudah Poppy lakukan untuknya. Poppy itu sudah mirip seperti asisten-tak-berbayar Sam.

Ketika Sam berkata,”Kamu terlalu banyak melakukan untuk orang lain. Kamu nggak memikirkan kebahagiaanmu sendiri.”

sigh.
#kemudianhening.





Iya, terkadang kita (baca: perempuan) lebih merasa bahagia ketika melihat orang lain senang, sementara ketika hati susah sendiri justru kita menyembunyikan dan berusaha supaya orang lain nggak tahu. Wish to be mature. Karena terkadang membahagiakan orang lain itu bisa menjadi distraksi positif terhadap masalah-masalah yang sedang dialami.Walaupun hanya menjadi oase sejenak, tapi ketika ada tempat untuk melepaskan beban itu jadi sangat berarti. Sejenak pikiran ruwet jadi hilang. Sampai-sampai melihat kebetulan-kebetulan seperti sebuah destiny (eh? nggak juga sih..).

Kalau dibilang hidup ini penuh dengan kebetulan, ada benarnya juga. Kebetulan lagi sedih, kebetulan ada yang menemani. Banyak hal-hal itu benar-benar bisa diselesaikan dengan kebetulan yang terjadi. Jadi kalau dibilang penyelesaian untuk masalah itu mengandalkan keberuntungan, itu ada benarnya juga. Dan nggak ada yang pasti di dunia ini. Bisa saja sesudah kita melakukan segala sesuatu untuk orang lain itu, maka akan terjadi hal-hal yang menyenangkan kita, atau bisa juga terjadi hal-hal yang tidak kita harapkan.

Karena itu, kalau berbuat baik, mendingan yang tulus. Nggak usah mengharapkan apa-apa. Sehingga apa pun yang terjadi sesudahnya, hatimu akan tetap tenang, dan menjadi pemenang. Nothing to lose.
(lho kok malah curhat?)

Benar kok, kalau jalan yang terbaik akan ditunjukkan. Kebetulan-kebetulan baru akan muncul. Selalu ada orang-orang yang menghargai apa yang kamu lakukan. Dan senyummu akan mengembang lagi.
Kebetulan adalah istilah bagi rahasia hidup yang digerakkan semesta untuk sebuah alasan. Percayalah pada kebetulan, maka hidupmu akan lebih bahagia.


View all my reviews

Tidak ada komentar: