ulasan. resensi. kesan.

ulasan. resensi. kesan. ini bukuku, apa bukumu?

Selasa, 04 Oktober 2011

Senja di Himalaya

Senja di Himalaya (The Inheritance of Loss)Senja di Himalaya by Kiran Desai
My rating: 4 of 5 stars



Kalimpong is situated in the state of west Bengal in India. It is one of the most picturesque hill stations in the shivalik hills in the Himalayas. The Himalayas is the longest mountain range in the world. Kalimpong is a part of the district of Darjeeling. Its nearness to Darjeeling and other hill stations have made it so. Kalimpong is famous for its flowers and Buddhist monasteries.

Bagi penggemar drama, buku ini bisa dicoba untuk stamina. Membaca drama benar-benar membutuhkan energi yang cukup untuk setia menekuni halaman-halamannya. Tapi meskipun demikian, saya sering menikmati membaca drama, yang lambat dan indah.

Setelah The Glass Palace Amitav Ghosh, tentang jatuhnya kerajaan Burma, Midnight's Children Salman Rushdie, tentang kemerdekaan India, The Heike Story Eiji Yoshikawa, tentang hikayat salah satu klan di Jepang, yang membutuhkan waktu cukup lama untuk membacanya, dan sabar, karena banyaknya sejarah di dalamnya, maka pilihan saya jatuh pada buku ini yang saya miliki sudah cukup lama.

Melihat settingnya di Kalimpong, Darjeeling, salah satu daerah terindah di dunia, salah satu tempat yang amat ingin saya kunjungi, di mana kita bisa memandang langsung pegunungan Himalaya, dekat dengan daerah Nepal. Kalimpong pada setting buku ini rumah-rumah pada halaman yang luas, dengan orang-orang tua di dalamnya, yang masih tenggelam pada nostalgi kehidupan ala Inggris.

Udara yang dingin, membuat ingin bermalas-malasan, menghirup udara segar, menikmati hidup. Tiga orang yang tinggal dalam satu rumah tua peninggalan kolonial. Sang hakim dengan kenangannya pada kehidupannya di Inggris. Si cucu perempuan yang jatuh cinta pada guru lesnya. Si juru masak yang bangga karena anaknya bekerja di Amerika. Dan di seberang lautan, si anak yang berjuang keras sendirian di Amerika, mengumpulkan dolar demi dolar untuk membanggakan orang tuanya.

Dipertajam dengan konflik antara India Nepal, menghadirkan kisah getir dan miris, tertawa dalam duka, tertawa seadanya, kebahagiaan yang hilang, kebanggaan yang semu. Hari-hari yang berlalu dengan lambat, ada cinta, ada pergolakan, ada harapan yang terus dipupuk. Kejatuhan dan penderitaan. Apa yang sebenarnya dicari?
Penceritaan yang indah. Jadi ingin membayangkan, bagaimana kalau difilmkan nantinya, mengingat film India sudah jauh lebih bagus sekarang. Membayangkan pemandangannya akan seindah Heidi di Swiss, pegunungan, pedesaan, perumahan yang bersusun di perbukitan..

What a life..





View all my reviews

Tidak ada komentar: