ulasan. resensi. kesan.

ulasan. resensi. kesan. ini bukuku, apa bukumu?

Kamis, 12 Agustus 2010

Bekisar Merah

Bekisar MerahBekisar Merah by Ahmad Tohari

My rating: 4 of 5 stars


dapet masih perawan dari mas Tomo,minjem pertama brarti nyampulin yah..
kayaknya gak bakal kukembalikan deh..mas tomo, kubelikan yang baru aja ya..
buku ini bagus sekali... musti nyari lanjutannya..

***

Ahmad Tohari dengan kata-katanya yang sederhana telah menyihir saya untuk terpaku dan memburu karyanya yang lain. Setelah Ronggeng Dukuh Paruk dengan latar belakang pedesaannya, Bekisar merah ini bisa mendeskripsikan sebuah desa yang tidak makmur, yang mata pencaharian penduduknya kebanyakan sebagai petani gula kelapa, yang kehidupannya nyata-nyata berada di bawah garis kemiskinan dimana kemampuan membeli beras pun tergantung naik turunnya harga gula.

Nasib Lasi, perempuan dengan hati yang menderita, yang melarikan diri dari desanya karena pengkhianatan tak sengaja dari suaminya. Maaf tak bisa diberikan, sementara berubah menjadi perempuan kota, keterpaksaan yang kemudian menjadi pelepasan, dan kurungan perkawinan baru hanya sebagai pendamping status lelaki yang penuh dengan kepura-puraan.
Handarbeni, yang kebetulan beruntung dengan kedudukannya, overste perwira yang dulu ikut perang hanya sekadar ramai-ramai, yang penting gagah-gagahan, kini bisa membeli perempuan mana yang ia inginkan, dan ia membeli kesendirian Lasi.

Sangkar Bekisar Merah menjadi pelarian Lasi dari olok-olok warga desanya, dendam dan sakit hati yang tak pernah sembuh atas kata-kata mereka sejak ia kecil. Apakah luka hati yang tertancap sudah sedemikian dalam, sehingga harus mengorbankan perasaan sendiri atas keinginan untuk menjadi dihargai?

Bagaimana ketika cinta lama hadir dan bersemi? Terpenjara jarak tak kasat mata dalam simpang jalan?
Perempuan ini, apa ia punya hak pilih untuk tetap setia pada yang dijalaninya atau ia bisa kembali?


View all my reviews >>

Tidak ada komentar: