ulasan. resensi. kesan.

ulasan. resensi. kesan. ini bukuku, apa bukumu?

Sabtu, 18 September 2010

For One More Day (Satu Hari Bersamamu)

For One More Day (Satu Hari Bersamamu)For One More Day by Mitch Albom

My rating: 5 of 5 stars


#2010-69#



"Baca deh, Squid, bukunya baguss.. bikin nangis.."



Aku nggak pernah baca bukunya Mitch Albom sebelumnya, dan ketika Qui merekomendasikan buku ini ketika jalan-jalan di RB menjelang tahun baru kemarin dengan ekspresi mengharukan.



Akhirnya setelah sekian lama dalam tumpukan to-read aku sambar juga untuk dibaca dalam perjalanan pulang. Benar apa yang dikatakannya, sepanjang perjalanan di KRL rasanya dadaku sesak dan mata berkaca-kaca.

Bagaimana Chick Benetto bertemu lagi dengan ibunya yang meninggal 8 tahun yang lalu, dan terlewatkan hari kematiannya. Satu hari saja bersamanya.



"Kau bisa jadi anak mama atau anak papa. Tapi tidak keduanya."(h.31)

Bagaimana mungkin? Bagaimana seorang anak harus memilih untuk ikut mama atau papanya? Bukankah seharusnya yang ia berhak untuk memiliki keduanya sekaligus, dan berbahagia bersamanya?



Tapi kalau memang diharuskan memilih, mungkin aku memang akan pilih mama. Mama sangat mirip dengan karakter Posey di sini. Cantik, ramah, gesit sigap, hangat. Ada dalam berbagai session saat-saat ketika Ibu membelaku yang benar-benar mengingatkanku pada masa-masa mama yang begitu sayang rela melakukan apa saja untukku, mengantarku kuliah di saat hujan deras, mengajari menyetir, menyiapkan ulang tahunku, bahkan sampai sekarang, selalu datang kalau aku mau menitipkan Bintang, senantiasa berdo'a untuk keberhasilanku.

Di saat-saat aku tidak membela ibu aku teringat pada masa kabur dari rumah untuk naik gunung, tidak terbayang khawatir beliau, penolakanku untuk mengajarinya ber-sms, hingga ia bisa dari belajar dari anak tetangga, hingga telepon2 pagi yang jarang kuangkat dengan alasan ribet mau berangkat ke kantor.



she's my equilibrium.



Aku bersyukur mamaku masih ada, sehingga bisa mencoba mengembalikan kasih sayangnya. Aku tahu mama tidak mengharapkan apa-apa dariku, hanya mengharap aku bersikap lebih lembut (karena sering aku ketus seperti ayah), lebih meluangkan waktu dengannya (walaupun kesibukan kami pun sama-sama padat), banyak cerita soal kesulitan-kesulitan (sulit sekali aku untuk bercerita, lebih suka cerita yang baik2 aja).



Aku ingat, seperti chick, yang memilih baseball dengan ayahnya, aku sering lebih memilih mirip ayah, daripada membantu mama di dapur. Aku lebih sering belajar mengutak atik listrik, selalu mengelak dari pekerjaan domestik, dengan alasan belajar matematika. Bermalas2an dengan pelajaran ekonomi yang dikuasai mama, padahal beliau mengajarkan dengan susah payah. Walau akhirnya mamaku sadar, enak juga punya anak perempuan yang bisa disuruh memanjat dak untuk memeriksa tangki air, atau jd teman ditanyain kalau belanja bahan bangunan, tapi beliau pasti masih punya keinginan bisa berbagi pengalaman memasak, atau membuat kue, menjahit, kreasi manik2, dan lainnya (yang sayangnya aku tidak tertarik).



Saat akhirnya diriku menjadi bunda, aku tahu bahwa semua yang mama khawatirkan kepadaku dulu itu benar adanya. Aku menyayangi Bintang, dan mungkin seperti itulah mama menyayangiku sejak kecil. Aku khawatir akan keselamatannya, mungkin itulah yang dirasakan mama ketika aku bepergian jauh. Aku tahu, berkaca pada diriku sendiri, bahwa Bintang kelak mungkin akan bersikap sama denganku, mungkin ia akan berubah di masa remajanya, mungkin ia akan jadi cuek, tapi aku ingin, selamanya ia akan dekat denganku, di hatiku. Aku harus tahu, bukan hanya Bintang yang harus belajar mandiri, tapi aku juga, sebagai bundanya yang harus tahu bahwa ada saatnya ia akan kulepas kelak.



Buku ini mengajarkan banyak, soal hubungan ibu dan anak, soal kesalahan-kaesalahan yang sering dilakukan anak, dan menjadi seorang ibu dengan sejuta kesulitan hidupnya. Menjadi seorang ibu yang kebahagiaannya tak sempurna. Menjadi seorang ibu yang tegar dan selalu siap. Menjadi seorang ibu di mana keberhasilan anak adalah semangatnya untuk hidup. Mengajarkan suatu cinta yang sejati. Ibu tidak boleh lemah.



Kasih ibu sepanjang jalan. I love you forever. Mama and my daughter.



Happy Birthday, Ma. 10 Agustus 2010.







View all my reviews

Tidak ada komentar: