ulasan. resensi. kesan.

ulasan. resensi. kesan. ini bukuku, apa bukumu?

Sabtu, 11 September 2010

The Gargoyle

The GargoyleThe Gargoyle by Andrew Davidson

My rating: 5 of 5 stars


#2010-22#



Betapa miripnya dengan momen antara tidur dan jatuh ketika segalanya indah tak nyata dan tidak badani. Betapa miripnya dengan mengapung ke arah penyelesaian.



Apa yang dirasakan ketika terjun dari puncak bukit, di tengah kepopuleran dan kemahsyuranmu, keterkenalan yang nista, lalu seolah-olah terhukum dengan terbakar dalam kotak logam yang tadinya dikendarai? Lalu waktu bergerak seakan lambat ketika kau merasa setiap inci tubuhmu memanas, terbakar, sambil kau menghitung di tengah panas tak terkira untuk tahu apa yang terjadi di detik selanjutnya.



Luka bakar derajat tiga seluruh lapisan terlihat seperti steak yang lupa diangkat ibumu dari panggangan karena dia terlalu sibuk dengan cucian.



Aku, seorang penderita luka bakar parah, yang berjuang untuk kesembuhannya, ditengah segala operasi pengeratan kulitnya, menerima anggapan bahwa api adalah lambang hukuman Tuhan. Bahwa ia terluka bakar parah, namun tetap hidup adalah hukuman karena menyia-nyiakan hidupnya sebelumnya, tak pernah bersyukur atas ketampanannya, dan selalu mengabaikan cinta. Perih, luka, menyakitkan, namun mencandu. Sama seperti luka bakar menemukan morfin sebagai penyembuhnya.



Dengan seorang wanita, Marianne, yang tiba-tiba datang dan membanjiri dengan cinta dan cerita, mengaku berasal dari tahun 1300-an, menceritakan berbagai kisah yang tragis kisah tentang cinta yang terlalu kuat hingga melengahkan, “Cinta itu sekuat kematian, sekeras Neraka.”



Ceritanya tentang kehidupan di antara api, ketika ia pertama kali menemukan sosok Aku yang lain yang terbakar di muka pintu biaranya, pelarian, cinta, hukuman, dalam waktu yang membolak balik. Dan kehidupan masa kininya sebagai pematung gargoyle, dimana ia memberikan setiap jantungnya untuk gargoyle2 tersebut. Dan ia setia menemani di setiap sesi pengobatan terapi luka bakar, yang perih dan menyakitkan, ditengah hantaman pahatnya ke batu yang mengisap jiwanya, yang membuatnya lupa dengan sekelilingnya.



Cerita yang hidup, membawa kita ke alam khayal yang buas, dari Jerman, tentang kehidupan penterjemah naskah di tahun 1300-an yang selalu dibayang-bayangi oleh Titivillus, setan yang mengganggu juru tulis untuk membuat kesalahan, Inggris, kecintaan tiada akhir di tengah padang pertanian, Jepang, diam dalam kesederhanaan, Islandia dan orang-orang Viking, perjuangan dan cinta yang menyakitkan, pengorbanan yang dibayar mahal, hingga petualangan di Inferno, mencekam, dan mengunci.





Aishiteru. Always.











View all my reviews

Tidak ada komentar: