ulasan. resensi. kesan.

ulasan. resensi. kesan. ini bukuku, apa bukumu?

Sabtu, 11 September 2010

Always, Laila: Hanya Cinta Yang Bisa

 Always, Laila: Hanya Cinta Yang BisaAlways, Laila: Hanya Cinta Yang Bisa by Andi Eriawan

My rating: 3 of 5 stars


#2010-12#



I don't know what's on your head guys when you recommended those books and film to me!



Tom, Sei, and now Prameswara is an architect. Ok, mungkin bukan karena profesi tokohnya, yang kebetulan sama denganku, tapi tetap saja, eeh, koq bisa yaa, kebetulan buku/film yang kalian rekomen bertokoh dengan latar pendidikan yang sama?



Hello.. I don't falling in love to an architect!



Bikin geregetan kenapa?

Karena di buku2 ini profesi ini tidak dieksplorasi. Hanya sekedar kata2 bahwa Tom, pernah kuliah arsitektur dan bisa menggambar sketsa gedung2 di tangannya. Sei, suka dengan bangunan2 dan masuk Universitas Todai, lalu hanya sepotong, ketika ia dan Natsu berjalan-jalan keliling Tokyo dan melihat2 arsitektur bangunan. Pram, di buku ini cuma dijelaskan bahwa dia belajar arsitektur di ITB. Gak ada aktivitas cerita lain yang mendukung.



Kesamaan lainnya adalah, ketiga pria ini jatuh cinta pada tokoh wanitanya. Seandainya pria2 ini kuliah sastra, atau MIPA, atau ekonomi, rasanya gak bakal berpengaruh ma jalan ceritanya.. Tinggal ganti aja tempat kuliahnya, beres.. Sama sedikit modifikasi cerita kerjaannya. Gak akan berubah. Mereka semua tetap akan patah hati. Fraktura hepatica kalau kata bu dokter iyut. Dan ada satu penggal bagian yang mengharu biru khas novel cinta.



Bahkan seorang Windry Ramadhina yang arsitek pun menuliskan tokohnya dengan eksplorasi profesi yang sangat kuat (orange-fotografer, metropolis-polisi). Rasanya kangen juga dengan dunia kedokteran ala Marga T. Sangat jelas aktivitas kesehariannya dalam cerita menguatkan karakter tokoh ini.



Laila, di sini digambarkan dengan sangat baik oleh si pengarang, karena berlatar belakang sama, teknik penerbangan. Bahasan aerodinamika ada di beberapa bagian yang menjelaskan aktivitas yang dijalaninya. Namun karena tokoh utamanya ada dua, rasanya sayang karena menjadi timpang si Pram ini seperti sedang kuliah sambil lalu saja.

Padahal setting waktu di masa kuliah ini cukup panjang, cukup sebenarnya untuk menggambarkan 'penderitaan' mahasiswa arsitektur (setengah curhat), dengan kehidupan perkuliahannya yang unik, sering pulang pagi, mengerjakan tugas seminggu, menginap di kampus, presentasi2 tiap bulan, pameran, survey, ekskursi, yang membuat latar cerita jadi hidup.



Yaah, ini memang cerita cinta. Tetapi cerita cinta pun bisa diperkuat. Seperti film cin(T)a, yang kedua tokohnya mahasiswa arsitektur, dan di sini digambarkan dengan jelas tentang kehidupan mereka, bahkan menjadi nafas film ini, kehidupannya, cerita sehari2 begitu terungkap kuat, salah satu film favoritku. Bahwa Cina dengan rajin mengerjakan maket dan berdiskusi harian dengan Annisa. God is an Architect, God is a Director?Profesi tidak sekedar tempelan, latar belakang, tapi menjadi karakter yang menguatkan. Walau tetap saja tokoh prianya akan patah hati. :(



Karena saya suka dengan sifat tokoh cowoknya yang lucu, jail, suka ngledek, penuh kejutan, nggak romantis, sayang ibu dan cowok banget deh, maka buku ini dapat tambahan bintang.



***

Note :

Tom - tokoh di film 500 (days) of Summer

Sei - tokoh di buku Ai : Cinta tak pernah lelah menanti

Pram - tokoh di buku Always Laila

Cina - tokoh di film cin(T)a








View all my reviews

Tidak ada komentar: