ulasan. resensi. kesan.

ulasan. resensi. kesan. ini bukuku, apa bukumu?

Sabtu, 18 September 2010

Silver Phoenix

Silver PhoenixSilver Phoenix by Cindy Pon

My rating: 2 of 5 stars


#2010-64#



Awalnya saya pikir ini cerita fantasy oriental sepeti Dragon Keeper, perjalanan dan petualangan anak perempuan. Jalan ceritanya sih menarik, tapi latar belakang yang tidak jelas membuat saya bingung.



Perjalanan Ai Ling dan Chen Yong melewati berbagai tempat dan menemukan berbagai lawan yang bisa mereka hadapi adalah plot standar penceritaan. Yah, seperti review teman-teman yang lain, ada benang merah yang hilang dalam cerita ini. Silver Phoenixnya sendiri yang hilang. Seharusnya, ketika si Dewi di Istana menceritakan tentang Silver Phoenix, tuntas sejak siapa itu Silver Phoenix hingga saat kematiannya di masa lalu. Ada kesan ditutup-tutupi untuk menimbulkan misteri, tapi ternyata cara pengungkapannya ketika di istana hanya segitu saja.



Demikian juga dengan Chen Yong, mereka bersama hanya karena 'ada kekuatan yang menarikku di sini'. Hubungannya karena sama-sama mau pergi ke istana saja? Ah, cerita yang menggantung.



Ketertarikan saya terobati oleh banyaknya makanan yang bertebaran di sini. Hebatnya, ada cerita yang benar-benar mendeskripsikan makanan sampai tidak ketinggalan satu waktu makan pun sepanjang perjalanan, pagi, siang dan sore. Apakah itu makan bakmi dan siomay kukus di restoran, dijamu dengan daging unggas panggang, sayur musim semi, kepiting sungai porselen berbintik, lobster kaisar. Dibawakan bekal di perjalanan, daging yang diasinkan, cumi-cumi, buah-buahan kering, kacang-kacangan, biskuit.


Itu baru sebagian kecil makanan yang nampak dalam satu bab. Bisa dilihat negeri Cina sangat kaya dalam seni kuliner sejak dulu. Sampai saya agak curiga, jangan-jangan penulisnya anak pemilik restoran Cina. Sungguh, buku ini tidak direkomendasikan dibaca di bulan puasa. Bisa-bisa anda terus menerus menelan ludah membacanya.







View all my reviews

Tidak ada komentar: