ulasan. resensi. kesan.

ulasan. resensi. kesan. ini bukuku, apa bukumu?

Sabtu, 18 September 2010

Persekutuan Misterius Benedict dan Perjalanan Maut (Benedict Society, #2)

Persekutuan Misterius Benedict dan Perjalanan Maut (Benedict Society, #2)Persekutuan Misterius Benedict dan Perjalanan Maut by Trenton Lee Stewart

My rating: 4 of 5 stars


#2010-33#



Buku kedua petualangan anak-anak asuhan Mr. Benedict ini jelas lebih seru daripada yang pertama. Agak membosankan di awal, sama seperti awalan2 kisah perjalanan di seri buku lain, sebelum masuk ke petualangan sesungguhnya.



Alasan pertama adalah setting yang berpindah-pindah. Dari rumah Kate yang unik, ke rumah Mr. Benedict, lalu naik kapal menyeberangi Atlantik, sampai di Eropa, ke Belanda, mencari petunjuk, bertemu musuh-musuh lama, kastil, pulau, membuat irama petualangannya semakin seru. Mengobati kerinduan akan petualangan ala Lima Sekawan atau STOP yang tidak banyak muncul dalam novel anak-anak sekarang yang dibanjiri cerita-cerita fantasi dengan tokoh setipe.



Alasan kedua, tentu karakternya. Pendalaman karakter Reynie Muldoon si analis unggul lebih terlihat, di mana ia sering menyelesaikan setiap potong teka-teki yang ada ditinggalkan oleh Mr. Benedict, walaupun terkadang tenggelam oleh kemampuan baru Constance Contraire, untuk meramal. Sebenarnya bukan meramal, namun Constance mempunyai kemampuan menemukan pola gerak-gerik orang sehingga menyadari apa yang akan dilakukan orang itu berdasarkan kebiasaannya. Kemampuan ajaib untuk gadis kecil pemarah ini.

Kate Wetherall, si lincah dengan ember ajaibnya, siap menolong dan cekatan bergerak, mengandalkan kekuatan fisiknya yang lincah dalam menangani sesuatu. Sticky, seperti biasa, ingatannya yang tajam membantu teka-teki untuk dipecahkan Reynie dan Constance.



Petunjuk demi petunjuk dari Mr. Benedict mereka ikuti, dengan berhati-hati pada anak buah musuh mereka Mr. Curtain 'Manusia Sepuluh' (Ten Men) yang mengincar keselamatan mereka dengan 10 cara untuk membungkam. Pencarian serum kebenaran yang membuat saya berpikir apakah veritaserum itu benar ada?



Yang jelas variasi kendaraan yang mereka gunakan benar=benar mencerminkan petualangan, dari kapal, kereta api, sepeda, mobil, pesawat amfibi, hingga kendaraan terakhir Salamander (milik Mr. Curtain)yang bisa berjalan di darat, air dan rawa. Pengetahuan praktisku mengatakan bahwa Salamander itu sejenis Hovercraft, namun agak kecewa melihat ilustrasinya yang membuatnya seperti tank kayu.



Buku ini bagus dibaca remaja, yang ingin menelaah lebih daya analisa atas petunjuk-petunjuk yang tertera. teka-teki disajikan dengan seru, dan puzzle yang diselesaikan Constance menggambarkan rangkaian petunjuk.



Satu lagi yang mengganggu, cover. Menurut saya peletakan tulisan Persekutuan Misterius Benedict dan Perjalanan Maut tidak begitu pas, warnanya kurang kontras, bahkan pilihan fontnya kurang bagus.

Dalam hal ini, cover buku 1 lebih bagus.









View all my reviews

Tidak ada komentar: