ulasan. resensi. kesan.

ulasan. resensi. kesan. ini bukuku, apa bukumu?

Sabtu, 11 September 2010

Midnight's Children

Midnight's ChildrenMidnight's Children by Salman Rushdie

My rating: 5 of 5 stars


#2010-19# baca bareng mbak Endah



yang lahir di malam kemerdekaan India



Aku Saleem Sinai, dilahirkan pada dentang jam tengah malam, sementara dunia tertidur, India terbangun menuju kehidupan dan kebebasan. Bersamaan dengan Jawaharhal Nehru mengumandangkan, "Bertahun-tahun yang lalu kita berjanji untuk bertemu dengan takdir; dan sekarang tiba waktunya ketika kita akan menebus janji kita-- tidak sepenuhnya atau secara menyeluruh, tetapi secara sangat substansial.."

Malam itu, 15 Agustus 1947, suara tembakan meriam menggema dari Benteng Merah di New Delhi saat Perdana Menteri Manmohan Singh menaikkan bendera India di tempat bendera Inggris yang diturunkan selamanya pada tahun 1947.



Kehidupanku, Saleem, selanjutnya yang banyak bersentuhan dengan apapun yang terjadi dalam perkembangan India sebagai sebuah negara berkembang. Kata-kata yang dirangkai oleh Salman, seakan merupakan metafor atas kejadian2 di India, lepasnya Pakistan dan Bangladesh, juga penyerangan-penyerangan, pengkhianatan yang terjadi dalam pemerintahan.

Sebuah negara berkembang, dan masih berkembang hingga sekarang, yang pesat dengan industri filmnya, yang digambarkan dibanjiri dengan film-film sarat dengan cinta, rayuan, dan lagu, sehingga seorang Paman Hanif yang berusaha melawan arus dengan memotret kemiskinan India, malah tidak mendapat apa-apa hanya menyisakan stres berkepanjangan.



Potret kehidupan sebuah keluarga kaya di India, sampai kehancurannya, dan bangkitnya kembali, ada yang dimabuk kekuasaan, ada yang tetap membanting tulang. Walau sedemikian hancurnya, harus ada yang tetap bertahan untuk menjaga keluarga ini. Dan itulah tokoh Amina Sinai, ibuku, yang menjiwai setiap titik perjuangan dalam buku ini. Amina yang hanya pendengar dalam soal politik, tidak ikut campur soal dunia yang digeluti pria ini, refleksi wanita yang ada di belakang layar namun sangat menentukan, sehingga bisa mengambil alih tepat pada waktunya, ketika ayahku ada dalam posisi terburuk. Dan lihatlah di sini, semua tokoh yang berada dalam saat penting duniaku adalah wanita, nenekku, ibuku, pengasuhku, bibi Pia, Monyet Kuningan, Padma..



Sekarang, aku tak bisa berbuat apa-apa pada wanita yang mencintaiku, karena ia mendengar, dan kepadanya kuceritakan kisah ini.



Aku katakan padamu, --aku baik-baik saja ketika pergi meninggalkannya.. mungkin ada sesuatu yang tidak wajar tentang diriku, kurangnya respon emosional yang mendasar, tetapi pemikiranku selalu teraspirasi pada hal-hal yang lebih tinggi. Itulah yang membuatku tangguh bertahan. Pukullah aku, aku akan kembali bangkit.

(Tetapi tidak ada perlawanan yang dapat menahan keretakan)
. (h.592)



Sesudah mengalami masa-masa yang berat seperti yang dilalui olehku dan negara ini, dan apakah ini bukti pengorbananku sehingga kini negara India kini telah mampu menempatkan dirinya sebagai negara yang memiliki kekuatan ekonomi yang patut diperhitungkan. Tapi siapa yang tahu apa yang ada di balik setiap negeri. Yang disitu sekarang semakin mengalami kemajuan dan modern seperti teknologi informasi, industri logam, farmasi. Selalu ada sejarah di baliknya, dan politik yang ada di belakangnya mengalahkan kemajuan industri.



Politik, Anak-anak : seringkali merupakan urusan yang kotor. Kita semestinya menghindari itu, aku sebaiknya tidak pernah bermimpi soal tujuan, aku sampai pada kesimpulan bahwa privasi, kehidupan individual setiap manusia, lebih baik daripada semua kegiatan makroskomis yang menggelembung ini. Tapi terlambat. Tidak terelakkan. Apa yang tidak dapat disembuhkan harus ditahankan.



Pertanyaan bagus Anak-anak : apa yang harus ditahankan?




(h.648)





***

Buku yang menguras tenaga, dan menamatkannya butuh 1 bulan, jeda 2 bulan dan berlanjut 1 bulan lagi. Namun perjuangan menyelesaikannya sebanding dengan kesan apa yang didapat. Diluar dari penerjemahannya yang agak membingungkan atau memang ceritanya penuh dengan metafor sehingga cukup sulit dibaca, ini adalah karya yang indah, yang memang layak untuk mendapatkan berbagai penghargaan yang didapatkannya.

T.A.M.A.T (bernapas lega).





View all my reviews

Tidak ada komentar: